Assalamu'alaikum...
Ada kabar gembira,,,, bagi sobat-sobat semua yang ingin memesan buku bahasa arab seperti kitab tasawuf, fiqih, hadits, tafsir, filsafat, qonun, kedokteran, geografi, sejarah dll, silahkan pesan sekarang, tinggal buka saja link ini: Toko Buku Online - Buku Bahasa Arab Terlengkap..!!!

Selasa, 22 Juni 2010

Muntah

Seorang anak laki – laki berumur 4 tahun dengan berat badan 30kg tiba – tiba muntah ketika sedang berlari dengan teman – temannya. Anak tersebut memiliki kebiasaan makn berlebihan, dan sering muntah bila selesai makan langsung melakukan aktivitas. Bila habis muntah diberi minum air hangat dan perutnya diolesi minyak kayu putih, dan disuruh beristirahat, kemudian kondisinya pun akan berangsur membaik.

STEP I KATA KUNCI
1. Usia
2. Muntah ketika sedang berlari / melakukan aktivitas
3. Kebiasaan makan belebih
4. Istirahat ,minum air hangat, dan di olesi minyak kayu putih

STEP II IDENTIFIKASI MASALAH
1. Pengaruh usia terhadap muntah?
2. Mengapa sedang berlari bias terjadi muntah?
→ Penyebab muntah???
→ Mekanisme refleks muntah???
3. Kenapa makan berlebihan bias terjadi muntah???
4. Pengaruh air hangat, istirahat & di olesi minyak kayu putih???
5. Stuktur & fungsi system pencernaan???

STEP III ANALISIS MASALAH
1. Sangat berpengaruh, karena pada usia balita rentan masuknya bakteri / virus atau karena penyakit cogenital, pada ankremaja mungkin karena lifestyle, dan pada orang tua karena lemahnya saluran pencernaan.
2. Muntah ketika sedang berlari / melakukan aktivitas
a) SB
b) Otak tengah: ingatan rangsangan kurang baik, perubahan hormone psikis lingkungan
c) Jawaban 1} Sinyal sensoris yang mencetuskan muntah terutama berasal dari farin, esophagus lambung dan bagian atas usus halus. Impuls saraf kemudian di transmisikan baik oleh serabut saraf aferen vagal maupun oleh saraf simpatis ke berbagai nucleus yg tersebar di batang otak yg semuanya bersama-sama disebut “pusat muntah”. Dan disini impuls-impuls motorik menyebabkan muntah sesungguhnya. Di transmisikan dari pusat muntah melalui jalur saraf kranialis N V, VII, IX, X, dan XII. Ke traktus gastro intestinal bagian atas melalui saraf fagus dan simpatis ke traktus yg lebih bawah dan melalui saraf spinalis ke diagfragma dan otot abdomen.
Jawaban 2} Kerja dari muntah ( Rangsangan iritasi TG)
 bernafas dalam
 naiknya tulang lidah dan laring untuk menarik spinter esophagus bagian tas supaya terbuka
 penutupan glottis
 platum mole mengangkat untuk menutupi nores post  Diagfragma dan otot abdomen berkontraks  Tekanan intragastrik sampai batas tinggi
 spingter esophagus bagian bawah relaksasi lengkap
 pengeluaran isi lambung ke atas melalui esophagus muntah
3. Karena makanan banyak yg masuk ke lambung menyebabkan peregangan lambung rangsangan sinyal sensoris  pusat muntah melalui N V, VII, VIII,IX,X
4. Sangat berpengaruh karena untuk merelaksasikan otot sehingga ,makanan masuk ke duodenum

STEP VII PEMBAHASAN
1. a. Anatomi
Anatomi dari Esofagus
 Mudigah usia + 4 mgg : divertikulum tracheobronchiale pd dinding ventral foregut pd perbatasan pharynx.
 Divertikulum tracheobronchiale dipisahkan dgn bagian dorsal foregut oleh septum oesophagotracheale à primordium pernafasan dan oesophagus.
• Vascularisasi :
a. a.gastrica sinistra cab dr truncus coeliacus
b. a.phrenica inferior sinistra
Sistem vena
 v.gastrica sinistra msk v.azygos dan bermuara ke v.portae
• Sistema limphatica
 disalurkan kedlm ln.gastrica sinistra
• Sistema persarafan
 berasal dr kedua truncus vagalis (r.gastrica anterior dan posterior),
 kedua trucus simphaticus,
 n.splanchnicus minor
 dan plexus sekitar a.gastrica sinistra dan a.phrenica inferior
Anatomi Lambung
Bagian-bagian dr gaster:
1. Organ extraperitoneal,
2. curvatura minor,
3. Cardia,
4. Fundus,
5. Corpus,
6. Pylorus,
 Minggu ke-4 : pelebaran usus depan, berbentuk kumparan.
 Bentuk dan kedudukan berubah akibat perbedaan kecepatan pertumbuhan bagian dindingnya, dan perubahan kedudukan alat di sekitarnya.
 Perubahan kedudukan :
a. Berputar sekitar sumbu memanjang.
b. Sumbu depan belakang
• Pd sumbu memanjang, lambung berputar 900 searah jarum jam à sisi kiri menghadap ke depan, sisi kanan ke belakang.
• à n. vagus kiri mempersarafi dinding depan, n. vagus kanan : dinding belakang.
• Bagian dinding belakang tumbuh lebih cepat à pembentukan curvatura mayor, minor.
• Lambung terikat pd dinding dorsal dan ventral tubuh melalui mesogastrium dorsale dan ventrale.
• Perputaran à menarik mesogastrium dorsale ke kiri à membentuk bursa omentalis.
• Ujung sefalik dan kaudal lambung semula terletak pd garis tengah à bagian kaudal / pylorus bergerak ke kanan dan ke atas, bagian sefalik / cardia ke kiri dan bawah.
Vascularisasi
 Arteri di gaster berasal dr truncus coeliacus dan cabangnya :
1. A.gastrica sinistra
2. Cabang langsung truncus coeliacus
3. beranastomosis dg a.gastrica dextra
4. Vascularisasi ⅓ bawah oesophagus,atas curvatura minor
5. A.gastrica dextra
6. Dipercabangkan o/ a.hepatica communis
7. Vasculariasi bawah dari curvatura minor
8. A.gastroepiploica dextra
9. Cabang a.gastroduodenale
10. Vascularisasi bagian bawah curvatura major
11. A.gastrica breve
12. Cabang dari a.lienalis
13. Vascularisasi fundus ventriculi
14. A.gastroepiploica sinistra
15. Dari a.lienalis
16. Vascularisasi bagian atas curvatura major
Sistema V.gaster sebagian besar bermuara ke sirkulasi porta hepatica
1. V.gastrica dextra dan v.gastrica sinistra → v.porta hepatis
2. V.gastroepiploica sinistra dg vv.gastrica breve → v.lienalis → v.porta hepatis
3. V.gastroepiploica dextra → v.mesenterica superior → v.porta hepatis
Sistema lymphatica
 Pembuluh limfe menyalurkan produknya ke ventral dan dorsal gaster kmd bermuara ke nl.gastroepiploica
 Serabut eferenya akan bermuara ke nl.coeliaci
Sistema Inervasi
 Serabut parasimpatis berasal dari truncus vagalis posterior dan anterior
 Serabut simpatis segment medulla spinalis T6 – T9 melalui plexus coeliacus
b. Histology

Dinding mbentuk caian cerna adalah sbb:
1. Mukosa
- epitel pelapis
- lamina propria jaringan ikat (pembuluh darah, pembuluh limfe, otot polos )
2. Submukosa
- jaringan ikat padat
- pembuluh darah
- pembuluh limfe
- pleksus saraf ( meissner)
3. Muskularis eksterna
- sel otot polos
- pleksus saraf mienterikus (pleksus AUERBACH)
4. Serosa
- Lapisan tipis jaringan ikat longgar
- kaya Pembuluh darah
- Pembuluh limfe
- Lemak
- Epitel selapis gepeng (mesotel)

RONGGA MULUT :
Terdiri dari epitel berlapis gepeng berkeratin
/ tanpa keratin (tergantung lapisannya)
FARING:
- Rongga peralihan antara rongga mulut,sistem pernapasan dan sistem pencernaan
- Epitel berlapis gepeng tidak bertanduk
- Mengandung tonsil
Esofagus
• Fungsi :
- Meneruskan makanan dari mulut ke lambung
- Terdiri dari epitel berlapis gepeng tidak bertanduk
• Lapisan dari dalam keluar :
- Epitel berlapis gepeng tak bertanduk
- Lamina propria pada daerah peralihan ke lambung
- Tunika muskularis mukosa yang tebal
- Submukosa, ditemukan kelenjar esofagus
- Tunika muskularis sekunder dan longitudinal

Esofagus kardiaka
- Esofagus à kardia lambung
- Epitel skuamous komplek tanpa keratin à epitel kolumner simpleks.
- Daerah kardia lambung tampak banyak lekukan-lekukan sebagai foveola sedangkan daerah esofagus epitelnya rata dan kompak.
- Lamina propria tidak dijumpai kelenjar tapi pada daerah lambung dijumpai kelenjar lambung.
- Submukosa dengan foveola terlihat kelenjar esofagus, tapi daerah lambung tidak terlihat kelenjar apapun.
- Muskularis mukosa esofagus tebal
- Tunika muskularis esofagus tersusun dari otot polos sirkuler dan longitudinal sedangkan lambung tersusun dari 3 lapisan otot polos
- Pada esofagus tidak dijumpai serosa, pada lambung dijumpai serosa.

Gaster
• Terdiri dari daerah :
Kardia, Fundus, Korpus, Pilorus
• Mukosa : Epitel permukaan selapis silindris yang berlekuk kedalam lamina propria, membentuk foveola gastrika.
• Lamina Propria : Jaringan ikat longgar yang disusupi sel otot polos dan limfoid.
• Semua selnya mensekresi mukus alkalis
Fundus
• Mukosa :
epitel kolumner simplek dengan lekukan sebagai foveola gastrika.
• Lamina propria :
Terisi penuh dengan kelenjar-kelenjar lambung
• Submukosa :
Jaringan ikat longgar dengan pembuluh darah kecil, kadang-kadang terdapat Pleksus meisner.
• Muskularis :
Tipis, terdiri dari 2 lapisan otot polos
• Sel :
sel parietal (besar, bulat, merah, inti bulat). Sel utama : kecil, terletak diantara sl parietal

Pilorus

• Memiliki foveola gastrika yang lebih dalam dan rapat seperti gambaran villi (tempat muara kelenjar pylorus), berbentuk kolumner simpleks
• Mensekresi banyak mukus dan entero lysozym, gastrin.
• Lapisan submukosa terdiri dari jaringan ikat padat mengandung pembuluh darah, limfe (sel limfoid, makrofag, sel mast)
• Lapisan muskularis tebal, 3 arah : longitudinal, sirkuler, oblique (bagian dalam)
• Lapisan tengah sangat menebal, membentuk sfingter pilorus.
• Dilapisi selapis tipis serosa.
• Epitel kolumner simpleks
• Foveola dalam dan rapat, seperti gambaran villi
• Tunika muskularis pars sirkularis tebal.
Duodnum

• Epitel kolumner simpleks
• Villi panjang dan banyak
• Kelenjar Brunner di lapisan submukosa
• Sudah terlihat sel goblet
• Tunika propria : Kripta Lieberkuhn
• Tunika muskularis mukosa terputus-puus
Fisiology
• Fisiologi yang akan dibahas yaitu fisiologi saluran cerna terhadap makanan yang masuk melalui mulut sampai masuk ke gaster.
• Faring dan Oesofagus memiliki fungsi yang utama yaitu untuk mentransfer makanan dari mulut masuk ke lambung.
• Stimulus yang dihasilkan oleh makanan yang masuk ke esofagus berupa rangsangan mekanik. Menelan menghasilkan rangsangan mekanis terhadap faring dan masuknya bolus ke esofagus memberikan efek distensi terhadap esofagus. Kemudian juga terjadi reflex berupa relaksasi dari proximal dari esofagus dan pada bagian distal terjadi
kontraksi refleks ini juga disebut peristaltik yang berfungsi untuk mendorong makanan masuk ke lambung. Stimulasi dari esofagus bagian proxismal mengakibatkan lower esofagus sfingter relaksasi dan membuka sehingga makanan masuk ke lambung.
• Lambung mempunyai 2 mekanisme untuk mencerna makanan yaitu fungsi mekanik dengan cara distensi dan kotraksi dari otot polos dari lambung dan dengan cara kimiawi dengan cara mengeluarkan asam lambung untuk mencerna protein di lumen. Perlu diketahui bahwa asam lambung yang dikeluarkan mempunyai pH yang sangat rendah sehingga bakteri yang tidak tahan asam akan mati sesaat setelah masuk ke lambung. Mukosa lambung menjaga dirinya dari efek buruk dari asam lambung dengan adanya prostaglandin.
• 3 fase fungsi gastrointestinal :
a. Pergerakan makanan melalui saluran cerna
b. Sekresi saluran cerna
c. Absorpsi makanan yang telah dicerna, air dan elektrolit
• Mekanisme dasar rangsangan kelenjar saluran cerna
• Pengaruh kontak makanan
– Rangsang taktil
– Iritasi kimiawi
– Peregangan dinding usus
• Rangsang otonom
– Rangsang parasimpatis
– Rangsang simpatis
• Pengaturan sekresi kelenjar oleh hormon
Pencernaan
• Mulut
• Pencernaan mekanis dan kimiawi terjadi di mulut
» Pencenaan mekanis : mastikasi / pengunyahan
» Pencernaan kimiawi mulai
o Amilase saliva
 Mengawali pencernaan karbohidrat
o Lipase lidah
 Menghidrolisa trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol
 Disekresi dalam keadaan inaktif oleh kelenjar ludah
 Menjadi aktif jika berada dalam lingkungan yang asam (di lambung)
Faring (menelan)
• Proses menelan terjadi dalam 3 tahap :
– Tahap volunter
• Bolus melewati orofaring diperantarai oleh lidah
– Tahap faringeal
• Bolus menstimulasi reseptor regang di orofaring,
– Mengirim impuls ke pusat menelan di otak.
• Bolus secara involunter masuk ke esofagus
– Tahap esofagus
• Bolus secara involunter masuk melalui esofagus menuju lambung
Esofagus
• Mensekresi mukus dan mentranspor makanan sampai ke lambung
– Melewati mediastinum
– Melubangi diafragma melalui hiatus esofagus
– Terdapat sfingter atas dan bawah
• Sfingter bawah merupakan sfingter fisiologis
• Diafragma membantu menjaga sfingter bawah menutup bila tidak ada proses menelan
– Makanan bergerak melalui peristaltik
• Dikontrol oleh neuron di medula oblongata
Lambung/Gaster
• Pencernaan secara mekanis
– Setelah makanan masuk lambung terjadi gelombang pencampuran makanan tiap 15-25 detik
• Fungsinya untuk membantu membentuk chyme
• Memaksa chyme masuk duodenum (awal mula pencernaan di usus halus/intestinum)
• Pencernaan kimiawi
– HCl
• denaturasi protein.
– Pepsinogen akan berubah menjadi pepsin dan molekul pepsin yang lain akibat suasana asam di lambung
• Menghidrolisa ikatan peptida
– Lipase lambung menghidrolisa trigliserida
• Sekresi dan aktifasi pepsinogen
– Awal à pepsinogen inaktif à + HCl = pepsin aktif ~ proteolitik

Pengaturan Sekresi dan Motilitas Lambung
• Fase sefalik
– melihat, bau, rasa, atau memikirkan makanan disadari oleh kortek serebri atau pusat makanan di hipothalamus.
– Impuls saraf dikirim ke medulla oblongata
– Mengirim impuls ke pleksus submukosa (di submukosa)
– Meningkatkan sekresi kelenjar lambung dan motilitas lambung (via sekresi gastrin)
• Fase gastrik
– Ketika makanan mencapai lambung menstimulasi
– Reseptor regang
– Kemoreseptor (monitor pH)
– Menstimulasi sekresi gastrin (oleh sel G)
– Memelihara sekresi kelenjar lambung dan motilitas lambung

• Fase intestinal
– Menstimulasi reseptor intestinal pada saat makanan memasuki intestinum menstimulasi sekresi :
• Sekretin – mengurangi sekresi lambung
• CCK- menghambat pengosongan lambung
– Memperlambat pengeluaran chyme dari lambung menuju duodenum
Pankreas
• Pankreas berhubungan dengan duodenum
– Mensekresi jus pankreas menuju duodenum
• 99% sel membentuk pulau-pulau yang disebut asini
– Bagian eksokrin kelenjar
• Mensekresi jus pankreas
• Jus pankreas berisi :
– Air
– Garam
– Natrium bikarbonat
– Beberapa enzim yang mencerna :
– Karbohidrat
– Amilase pankreas
– Protein
• Tripsin – disekresi dalam bentuk inaktif dan diaktivasi oleh enzim brush-border yaitu enterokinase
• Kemotripsin – disekresi dalam bentuk inaktif dan diaktivasi oleh tripsin
• Karboksipeptidase – disekresi dalam bentuk inaktif dan diaktivasi oleh tripsin
• Elastase – disekresi dalam bentuk inaktif dan diaktivasi oleh tripsin
– Trigliserida
• Lipase pankreas
– Asam nukleat
• Ribonuklease
• Deoksiribonuklease
Intestinum
• Pencernaan secara mekanis
– Segmentasi mencampur chyme
– Peristalsis (migrating motility complex) terjadi 1 kali absorbsi komplit
• Migrasi sepanjang intestinum terjadi tiap 90-120 menit
– Chyme bertahan di intestinum selama 3-5 jam
• Pencernaan kimiawi
– Karbohidrat
• Amilase pankreas memecah karbohidrat menjadi fragmen kecil
– Enzim Brush border (a -dextrinase) memecah menjadi glukosa
• Disakarida (sukrosa, laktosa, maltosa) juga dipecah oleh enzim brush border
– Protein
• Tripsin, kemotripsin, karboksipeptidase memecah protein menjadi peptida
– Tiap enzim memecah protein pada ikatan peptida yang berbeda
• Enzim Brush border aminopeptidase dan dipeptidase memecah petida menjadi asam amino
– Lemak
• Garam empedu mengemulsi trigliserida menjadi tetesan kecil
• Lipase pankreas menghidrolisis trigliserida
– Asam nukleat
• Ribonuklease dan deoksiribonuklease memecah asam nukleat menjadi nukleotida
• Enzim Brush border (nukleosidase dan phosphatase) memecah nukleotida menjadi pentosa, fosfat dan nitrogen basa
Absorpsi / penyerapan
• Monosakarida
– Transpor aktif sekunder dengan pompa Natrium
– Difusi terfasilitasi (fruktosa)
• Asam amino, dipeptida, tripeptida
– Asam amino : transpor aktif primer atau sekunder
– Dipeptida dn tripeptida : transpor aktif sekunder
• Seluruh nutrisi bergerak menuju kapiler yang terdapat di vili

• Lemak
– Diabsorbsi melalui difusi sederhana
• Asam lemak rantai pendek bergerak menuju kapiler di villi
• Lainnya menuju sistem limfatik
– Empedu bergabung dengan asam lemak rantai panjang dan monogliserida membentuk misel.
• Misel kontak dengan membran sel epitel
• Lemak berdifusi melalui membran
• Resintesis menjadi trigliserida di dalam sel epitel
• Dibungkus protein membentuk kilomikron
• Kilomikron terlalu besar jika bergerak di kapiler sehingga masuk ke sistem limfatik

Biokimia
Pencernaan (digesti) Dikatalisis oleh enzim-enzim hidrolase yaitu:
- protein à asam amino
- Amilum/patià monosakarida
- Triasilgliserol à monoasilgliserol, gliserol, dan asam lemak
Rongga mulut
» Dalam rongga mulut, terdapat enzim lipase lingual à menghidrolisis triasilgliserol menjadi bentuk lipid yang lebih sederhana.
» Gerakan mengunyah (mastikasi) : memecah makanan à peningkatan kelarutan dan perluasan daerah permukaan bagi kerja enzim
Mekanisme Sekresi HCl di Lambung
Getah lambung (HCl)
- Merupakan cairan jernih berwarna kuning pucat di sekresikan oleh sel-sel parietal (oksintik) lambung
- Mengandung HCl 0,2-0,5% dengan pH sekitar 1,0 berfungsi untuk menghancurkan sebagian besar mikroorganisme yang masuk
- Terdiri atas air (97-99%), musin/ lendir, garam anorganik, enzim (pepsin dan renin), serta lipase.
• H+ berasal dari pembentukan H2CO3 dari H2O dan CO2, dikatalisis enzim karbonik anhidrase.
H2O + CO2 à H2CO3 à H+ + HCO3-
• Sekresi H+ ke dalam lumen lambung: proses aktif yang digerakkan oleh enzim H+-K+ ATPase pada membran.
• HCO3- melintas ke dalam plasma melalui pertukaran dengan Cl-, dirangkaikan dengan sekresi H+ ke dalam lumen.

Pencernaan protein dalam lambung
» HCl  mendenaturasi protein (penghancuran ikatan hidrogen à membuka lipatan rantai polipeptida à memudahkan kerja enzim proteolitik/ protease)
» Enzim pepsin :
- Dihasilkan oleh chief cell lambung sebagai pepsinogen (inaktif)
- Diaktifkan oleh H+
- Berperan memecah protein terdenaturasi menjadi derivat polipeptida berukuran besar
- Merupakan enzim endopeptidase (menghidrolisis ikatan peptida dalam struktur polipeptida utama, bukan yang terletak di dekat residu terminal –amino/ -karboksil)
- Spesifik untuk ikatan peptida yang dibentuk oleh asam-asam amino aromatik (ex.tirosin) atau asam-asam amino dikarboksilat (ex.glutamat)

USUS
Sekret pankreas dan biliaris yang alkalisà menetralkan kimus yang asamà pH menjadi alkali
HATI & PANKREAS
Memproduksi getah empedu à disimpan di dalam kandung empedu à duktus koledokus (bercampur dengan getah pankreas)à duodenum
Produk utama pencernaan akan di asimilasi
 Hasil akhir kerja enzim pencernaan : mereduksi bahan makanan menjadi bentuk yang dapat diserap & di asimilasi kan
 Produk akhir pencernaan:
- Karbohidrat à monosakarida (terutama glukosa)
- Protein à asam amino
- Triasilgliserol à asam lemak, gliserol, monoasilgliserol
- Asam nukleat à nukleobasa, nukleosida, pentosa 

cara kerja lambung balita itu sama dengan orng dewasa, namun ruang lambung balita itu masihlah lemah, enzim nya juga belum termotifikasi untuk bermacam-macam jenis makanan kalau habis makan langsung minum akan membuat ruang lambung menjadipenuh daya tekan terhadap makanan berkurang di samping itu kadar enzim menjadi encer pengurai makanan menjadi tdk sempurna.

Pengaruh usia terhadap muntah? Menurut ku sangat berpengauh, kenapa? 

Cara kerja lambung balita itu pada dasar’a sama dengan orng dewasa, namun ruang lambung balita itu masihlah lemah, enzim nya juga belum termotifikasi untuk bermacam-macam jenis makanan, sebagai perlindungan melawan toksin yang tidak sengaja tertelan

Umur tua lebih mengarahkan kepada penyakit-penyakit degenaratif yang menyebabkan kelemahan dan atrofi pada saluran cerna. Pada kasus muntah yaitu saluran cerna bagian atas. Jadi umur juga berpengaruh dalam menentukan jenis penyakit tapi tidak dapat menegakkan diagnosis pasti penyakit.

Mengapa sedang berlari bisa terjadi muntah?

a. Muntah dapat terjadi akibat adanya rangsangan dari struktur pada sistem saraf pusat atau perifer. Area postrema di permukaan dorsal medulla pada aspek kaudal dari ventrikel diyakini sebagai zona kemoreseptor muntah dan berakibat kepada efek luaspada aktivator neurochemical. Pada kasus ini lambung mungkin saja memberikan sinyal kepada pusat muntah diotak untuk mengeluarkan isinya akibat adanya suatu goncangan sdang Volume lambung maksimum  langsung beraktifitas  pengaktifan pusat muntah  lambung penuh + kontraksi diafragma + otot abdomen  muntah.
Penyebab muntah?
1. Infeksi / peradangan akibat virus & bakteri di saluran pencernaan atau pusat keseimbangan
2. kehamilan
3. Obat-obatan, Banyak obat-obatan, termasuk obat obat anti kanker dan pereda nyeri golongan opiat seperti morfin, dapat menyebabkan mual dan muntah.
4. Penyakit-penyakit karena gangguan metabolisme seperti kelainan metabolisme karbonhidrat (ex. galaktosemia), kelainan metabolisme asam amino/asam organik ( ex. Gangguan siklus urea dan feniketonuria)
5. Ganggguan pd sistem saraf (neurologi) bisa krn gangguan pd struktur (ex. Hydrosefalus), adanya infeksi (meningitis dan ensefalitis) maupun karena keracunan (ex. Keracunan saraf o/ asidosis dan hasil samping metabolisme lainya)
6. Kondisi fisiologis misalnya, yg terjadi pd anak-anak yg sedang mencuri perhatian dari lingkungan sekitarnya dengan mengorek kerongkongan dengan jari
7. disebabkan kelainan struktural saluran cerna, penyakit metabolisme bawaan dan sekunder terhadap efek penghentian obat ibu ketergantuangan.
Mekanisme refleks muntah???

a. Lambung memberikan sinyal ke zona kemoreseptor oleh system syaraf aferen dan s. simpatis sehingga menyebabkan kontraksi antiperistaltik dan menyebabkan makanan kembali ke duodenum dan lambung setelah masuk ke usus. Sehingga banyak terkumpul makanan di lambung dan mengganggu kerja lambung dan duodenum sehingga duodenum teregang. Akibat duodenum teregang mengakibatkan kontraksi kuat diafragma dan otot dinding abdominal sehingga menyebabkan tekanan di dalam lambung tinggi. Setelah itu kita menjadi bernafas dalam dan naiknya tulang lidah dan laring untuk menarik sfingter esophagus bagian atas supaya terbuka. Sfingter bagian bawah berelaksasi dan pengeluaran isi lambung melalui esophagus dan keluar.
b. . Mekanisme refleks muntah?

  Ringkasnya : impuls  pusat muntah  traktus gastrointestinal  antiperistaltik dari ileum-duodenum.
Detail : peristiwa muntah  pernapasan dalam  naik tl. Lidah dan laring untuk menarik sfingter esofagus bagian atas supaya terbuka  penutupan glotis  palatum molle mengangkat untuk menutupi nares post  diafragma dan otot abdomen berkontraksi  tekanan intragastrik sampai batas tinggi sfingter esofagus bagian bawah relaksasi lengkap  pengeluaran isi lambung ke atas melalui esofagus.
Pengaruh air hangat, istirahat & di olesi minyak kayu putih?

• Efek panas menyebabkan pelebaran pembuluh darah, meningkatkan sirkulasi darah dan oksigenisasi jaringan, sehingga mencegah kekakuan otot, menghilangkan rasa nyeri serta menenangkan pikiran. Kandungan ion-ion terutama khlor, magnesium, hidrogen karbonat dan sulfat dalam air panas, membantu pelebaran pembuluh darah sehingga meningkatkan sirkulasi darah. Selain itu pH airnya mampu meningkatkan konsentrasi ion bikarbonat à menetralkan asam yang dikeluarkan lambung ke dalam duodenum dan ion-ion negatif yang timbul karena butiran-butiran air yang berbenturan itu bisa meredakan rasa sakit, menetralkan racun, memerangi penyakit, serta membantu menyerap dan memanfaatkan oksigen. Ion negatif dalam aliran darah akan mempercepat pengiriman oksigen ke dalam sel dan jaringan.

• Minyak kayu putih : hanya analgetik luar memperlancar peredaran darah, serta vasodilatasi pembuluh darah

Daftar Pustaka:
1. Guyton AC, Hall JE. Textbook of medical physiology. 11th ed. Pennsylvania: Elsevier Inc; 2006. p. 808-18.
2. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. 2nd ed. Jakarta: EGC; 2001. p. 537-89
3. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia Harper. 27th ed. Jakarta: EGC; 2006. p. 496-503.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar