Assalamu'alaikum...
Ada kabar gembira,,,, bagi sobat-sobat semua yang ingin memesan buku bahasa arab seperti kitab tasawuf, fiqih, hadits, tafsir, filsafat, qonun, kedokteran, geografi, sejarah dll, silahkan pesan sekarang, tinggal buka saja link ini: Toko Buku Online - Buku Bahasa Arab Terlengkap..!!!

Senin, 25 April 2011

Enuresis

B. Definisi
Enuresis atau mengompol merupakan masalah yang umum Enuresis berasal dari bahasa Yunani en-, yang berarti “di dalam” dan ouron, yang berarti “urine”. Enuresis adalah pengeluaran urin sengaja ataupun tanpa sengaja pada usia dimana sehaarusnya anak seudah mampu mengendalian pengeluaran urin atas kemauannya sendiri atau normal. (Ricardo G, 2000). Keparahan enuresia ditentukan oleh frekuensi BAK dimana kuantitasnya tidak menentukan diagnosis.

Sejarah kuno menjelaskan istilah enuresis dikenal sejak 1500 sebelum masehi dan sudah merupakan masalah sosial yang cukup besar. (Nanan S, 2004) Arti dari enuresis sendiri adalah pengeluaran air kemih yang tidak disadari pada seseorang yang semestinya dapat dikendalikan oleh kandung kemih. Enuresis nocturnal (sleep wetting) maksudnya adalah enuresis pada malam hari, sedang enuresis diurnal (awake wetting) maksudnya adalah enuresis pada siang hari. Istilah sleep wetting sering disebut juga dengan istilah bedwetting. (Nanan, 2004).

Sabtu, 23 April 2011

A. Anatomi dan Fisiologi VU

Sebelum kita membahas apa itu enuresis, disini penulis akan sedikit jelaskan tentang anatomi serta fisiologi vesika urinaria (VU) itu sendiri atau bahasa awamnya adalah kandung kemih. Kandung kemih (VU) merupakan kantung yang terdiri dari otot polos dan secara anatomi dibagi menajdi: 

1. Korpus, yaitu bagian yang terdiri dari otot polos yang disebut otot detrusor. Bagian ini akan teregang bila kandung kemih terisi dan otot-otot detrusor akan berkontraksi bila terjadi reflex miksi sehingga isi kandung kemih dapat keluar.

2. Trigonum, yaitu daerah sempit dimana terdapat muara ureter dan pangkal ureter. Disekitar pangkal uretra tersusun otot polos yang disebut sebagai sfingter internum kandung kemih dan berfungsi untuk mempertahankan tonus lubang uretra agar air kemih tidak keluar.

Jumat, 22 April 2011

LATAR belakang enuresis

Enuresis atau yang lebih kita kenal sehari-hari dengan istilah “mengompol”, sudah tidak terdengar asing bagi kita khususnya di kalangan orang tua yang sudah memiliki anak. Enuresis telah menjadi salah satu masalah yang sering dihadapi, dalam hal ini para ibu yang telah mempunyai anak. Enuresis atau mengompol merupakan masalah yang umum. Konsepsi tentang usia berapa yang normal untuk mencapai kontrol dapat berbeda di antara pakar klinis. Hal ini dapat menjadi masalah jika enuresis terjadi lebih dari dua kali dalam sebulan dan terjadi pada seseorang yang berusia di atas 5 tahun. (Nanan S, 2004) Menurut teori functional bladder capacity dinyatakan bahwa anak dengan enuresis mempunyai kapasitas fungsional kandung kemih yang lebih kecil dibanding anak yang tidak mengalami enuresis (Wong, 1999).
Enuresis nocturnal sering terjadi pada anak laki-laki sedang enuresis diurnal lebih sering pada anak perempuan. Menurut beberapa perpustakaan dikatakan bahwa angka kejadian di seluruh dunia menunjukan sampai 15% anak berusia 5 tahun menderita enuresis nocturnal. Hal ini menurun sampai 10% pada usia 7 tahun, 45% usia 10 tahun dan 12% dengan umur 18 tahun. Menurut dr. Chao, di Singapura penyebab enuresis tidak diketahui secara jelas, tetapi prevelensi secara keseluruhan diyakini 10%. Sebagian besar pasien yang berkonsultasi dengan enuresis nocturnal rentan dengan usia 7-12 tahun. (Marie Carmella Lapitan, 2009)