Assalamu'alaikum...
Ada kabar gembira,,,, bagi sobat-sobat semua yang ingin memesan buku bahasa arab seperti kitab tasawuf, fiqih, hadits, tafsir, filsafat, qonun, kedokteran, geografi, sejarah dll, silahkan pesan sekarang, tinggal buka saja link ini: Toko Buku Online - Buku Bahasa Arab Terlengkap..!!!

Kamis, 23 Desember 2010

Demam tiga hari

DEMAM TIGA HARI
(BOVINE EPHEMERAL FEVER)



Timbulnya suatu penyakit dipengaruhi oleh banyak faktor. Permasalahan penyakit merupakan permasalahan yang sangat kompleks. Dari sekian faktor penyebab munculnya suatu penyakit, secara umum ada tiga faktor yang saling kait mengkait yaitu : faktor agen penyakit, hospes (ternak itu sendiri) dan lingkungan.

Penyakit Demam Tiga Hari telah tersebar luas di berbagai daerah di Indonesia. Di Jawa telah tersebar di banyak kabupaten dan kotamadya. Kebanyakan penyakit ini hanya ditemukan pada sapi dan sangat jarang pada kerbau. Secara umum tidak menimbulkan kerugian ekonomi yang besar, asalkan segera mendapatkan pertolongan medis yang memadai sehingga tidak terjadi komplikasi dengan penyakit lain.



Penyakit Demam Tiga Hari (Three Day Sickness) atau Bovine Ephemeral Fever (BEF) adalah suatu penyakit viral pada sapi dan kerbau ditandai dengan terjadinya demam tinggi, rasa sakit otot, dan kepincangan. Sapi yang menderita sakit ini cepat sembuh bila tanpa komplikasi. Penyakit ini biasa menyerang pada musim pancaroba atau peralihan dari kemarau ke hujan.


PENYEBAB

Virus BEF termasuk dalam keluarga Rhabdovirus dari virus RNA. Masa inkubasi penyakit ini berkisar antara 7-10 hari.


CARA PENULARAN

Penyakit Demam Tiga Hari disebarkan oleh Cullicoides sp. dan nyamuk. Cullicoides yang terinfeksi dapat menyebarkan penyakit mencapai jarak 2000 km. Ada dugaan penyebaran dapat pula terjadi melalui angin.


GEJALA KLINIS

- Demam tinggi mencapai 41 0C selama 3 hari.
- Hewan penderita terlihat lemah.
- Kurang nafsu makan.
- Keluar cairan dari hidung dan mulut.
- Persendian bengkak disertai dengan kekakuan otot anggota gerak sehingga menyebabkan kepincangan.
- Hewan lebih banyak berbaring.
- Pada sapi perah produksi susu turun, lebih encer, adakalanya air susu bercampur darah.
- Angka kesakitan tinggi, angka kematian rendah.


PENGENDALIAN DAN PENGOBATAN

Vaksin yang efektif belum ada. Pengobatan dilakukan simtomatik dan pencegahan terhadap infeksi sekunder.


PENCEGAHAN

Penyemprotan terhadap ternak sebaiknya dilakukan secara kontinyu menggunakan insektisida dan sanitasi kandang dilakukan secara rutin.


DIAGNOSA BANDING

Penyakit Ingusan (Malignant Catarrhal Fever)

Penyakit infeksi yang menyebabkan demam tinggi dan fatal pada sapi dan kerbau.

Penyebabnya herpes virus.

Gejala Klinis :
- Demam tinggi mencapai 41 0C.
- Keluarnya cairan dari hidung dan mata.
- Peradangan mulut dan erosi permukaan lidah.
- Kornea keruh dan keputihan.
- Air liur menetes keluar dari mulut.
- Hidung tersumbat sehingga kesulitan bernafas.
- Diare berdarah.
- Otot gemetar, sempoyongan, kelumpuhan sebelum mati.
- Kematian terjadi 4 – 13 hari setelah timbulnya gejala.



Penyakit Ngorok (Septichaemia Epizooticae)

Penyakit infeksi akut atau menahun pada sapi dan kerbau.

Penyebabnya bakteri Pasteurella multocida serotipe 6B dan 6E.
Gejala Klinis :
- Demam tinggi mencapai 41 0C.
- Tidak mau makan.
- Adanya suara ngorok.
- Diare berdarah.
- Kebengkakan dan busung di kepala, bagian bawah dada, kaki dan pangkal ekor.
- Lidah dapat terjulur keluar dan bengkak.
- Kematian 1 – 2 hari setelah terserang.
- Kerbau lebih rentan daripada sapi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar