Assalamu'alaikum...
Ada kabar gembira,,,, bagi sobat-sobat semua yang ingin memesan buku bahasa arab seperti kitab tasawuf, fiqih, hadits, tafsir, filsafat, qonun, kedokteran, geografi, sejarah dll, silahkan pesan sekarang, tinggal buka saja link ini: Toko Buku Online - Buku Bahasa Arab Terlengkap..!!!

Kamis, 08 Desember 2011

ASFIKSIA NEONATORUM

Hy semua,,,,,malam,,,, kini aku mau sedikit sherring ilmu dengan kalian tentang refratku yang berjudul "Asfiksia Neonatorum", mohon bantuan temen2 buat koreksi kalo ada yg salah2. ini sebagian rangukan catatannya.

Neonatus adalah bayi baru lahir dari rahim seorang ibu dengan kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu melalui persalinan normal dengan berat badan 2500 – 4000 gram tanpa cacat bawaan. (Ruslam mochtar 1998)
Neonatus merupakan masa transisi di dalam kandungan ke kehidupan di luar  kandungan. Kehidupan pada masa neonatus sangat rawan oleh karena memerlukan penyesuaian perubahan fisiologis yang bermakna dan efektif oleh bayi, guna memastikan kemampuan bertahan hidup. Janin meninggalkan lingkungan dalam kandungan yang selama ini sepenuhnya memelihara kebutuhan hidup seperti oksigenasi, nutrisi, ekskresi dan termoregulasi. (Manuaba, 1998; IDAI, 2002)
Berdasarkan penelitian WHO di seluruh dunia terdapat kematian ibu sebesar 500.000 jiwa pertahun dan kematian bayi pada khususnya neonates sebesar 10 juta jiwa pertahun. Kematian maternal dan bayi tersebut terjadi terutama di negara berkembang sebesar 99% (Manuaba, 1998).
Kesehatan bayi cenderung kurang mendapat perhatian di bandingkan  umur-umur lainnya. Padahal data WHO (2002) menunjukkan angka yang sangat memprihatinkan, yang dikenal dengan “fenomena 2/3”, yaitu 2/3 kematian bayi (umur 0-1 tahun) terjadi pada masa neonatal (bayi baru lahir umur 0-28 hari), 2/3 kematian pada masa neonatal dini terjadi pada hari pertama. Maka 1 minggu pertama dari kelahiran adalah masa paling kritis bagi seorang bayi. (Komalasari, 2007).
Diperkirakan bahwa sekitar 23% seluruh angka kematian neonatus di seluruh dunia disebabkan oleh asfiksia neonatorum, dengan proporsi lahir mati yang lebih besar. Asfiksia neonatorum, adalah suatu keadaan dimana bayi tidak dapat segera bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir, merupakan salah satu masalah yang terjadi akibat kegagalan seorang bayi untuk beradaptasi.
Menurut NCHS, pada tahun 2002, asfiksia neonatorum mengakibatkan 14 kematian per 100.000 kelahiran hidup di Amerika Serikat. Di dunia, lebih dari 1 juta bayi mati karena komplikasi asfiksia neonatorum. sedangkan menurut data WHO (World Health Organization), setiap tahunnya kira-kira 3% (3,6 juta) dari 120 juta bayi baru lahir mengalami asfiksia, hampir satu juta bayi ini meninggal (Dinkes Lampung, 2006), survei WHO tahun 2002 dan 2004 kematian bayi baru lahir disebabkan oleh asfiksia sebesar (27%) (Warouw, 2006). Di Indonesia, menurut SUSENAS tahun 2001, salah satu penyebab kematian utama pada periode neonatal (bayi umur <28 hari) adalah asfiksia lahir, yaitu sebesar 27 %. Angka kejadian asfiksia neonatorum di Indonesia belum dilaporkan secara pasti. Menurut hasil riset Departemen Kesehatan RI tahun 2007, tiga penyebab utama kematian perinatal di Indonesia adalah gangguan pernapasan (respiratory disorders) (35,9%), prematuritas (32,4%) dan sepsis neonatorum (12.0%). Setiap 5 menit terdapat satu neonatus yang meninggal. (Depkes RI, 2007).
 DEFINISI
 
Dibawah ini beberapa sumber yang mendefinisikan asfiksia neonatorum adalah sebagai berikut:
1.             Asfiksia neonatorium adalah keadaan bayi lahir yang tidak dapat berapas secara spontan dan teratur, sehingga dapat menurunkan PaO2 di dalam darah (hipoksemia), hiperkapnea (PaCO2 meningkat) dan asidosis. (Sarwono Prawirohardjo, 1992; Aziz Alimul, 2007; Martono Tri Utomo, 2008).
2.             Asfiksia neonatorum adalah kegagalan napas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah saat lahir yang ditandai dengan hipoksemia, hiperkarbia dan asidosis. (IDAI)
3.             Asfiksia neonatorum adalah kegagalan bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir. (WHO)
4.             Asfiksia neonatorum adalah kegagalan bernafas secara spontan, tidak teratur dan tidak adekuat segera setelah lahir. Keadaan ini disertai hipoksia, hiperkapnia dan berakhir dengan asidosis. Bila proses ini berlangsung terlalu jauh dapat mengakibatkan kerusakan otak atau kematian. Asfiksia juga dapat mempengaruhi organ vital lainnya. (A.H Markum, 2002)
5.             Asfiksia dimanifestasikan dengan disfungsi multiorgan, kejang dan ensefalopati hipoksik-iskemik, dan asidosis metabolik. Bayi yang mengalami episode hipoksia dan iskemi yang signifikan saat lahir memiliki risiko disfungsi dari berbagai organ, dengan disfungsi otak sebagai pertimbangan utama. (DEPKES, 2008)
6.             Seorang neonatus disebut mengalami asfiksia bila memenuhi kondisi sebagai berikut: (ACOG dan AAP)
(a)           Nilai Apgar menit kelima 0-3
(b)          Adanya asidosis pada pemeriksaan darah tali pusat (pH<7.0)
(c)           Gangguan neurologis (misalnya: kejang, hipotonia atau koma)
(d)          Adanya gangguan sistem multiorgan (misalnya: gangguan kardiovaskular, gastrointestinal, hematologi, pulmoner, atau sistem renal)
Selengkapnya dapat unduh di ling di bawah ini :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar